Sunday 15 February 2015

Pengertian dan Perbedaan Teori Ekonomi Mikro dan Makro




A.   Pengertian Teori Ekonomi Makro dan Mikro
Ekonomi berasal dari bahasa yunani yaitu oikos yang berarti rumah tangga dan nomos ilmu, secara istilah ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia mencukupi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan sumberdaya yang terbatas guna meningkatkan kesejahteraan manusia. Tokoh yang pertama kali menuliskan permasalahan ekonomi adalah Aris Toteles dari Yunani, sehingga orang sekarang menyebutnya sebagai Ahli Ekonomi pertama. Sesudah melalui masa yang sangat panjang, barulah ilmu ekonomi mendapatkan bentuk serta takrif (definisi) yang mantap seperti sekarang ini.
Selanjutnya, ekonomi dibagi menjadi dua bagian besar. Dua bagian itu adalah: Teori Ekonomi Mikro dan Teori Ekonomi Makro. Dengan melihat namanya sudah jelas, apa yang dimaksud dengan kedua pembagian itu, sebab mikro artinya adalah kecil atau sempit, sedangkan makro artinya adalah besar atau luas. Tetapi, pengetahuan tentang arti kata-kata seperti itu saja tentulah belum memadai.
Sementara itu, masalah perekonomian yang paling pokok meloputi tiga masalah yang fundamental dan saling berkaitan, yakni what, how, for whom goods should be produced, yang secara lengkap menunjukkan hubungan yang erat antara produksi dengan konsumsi.

B.   Perbedaan Teori Ekonomi Mikro dan Makro
Teori Ekonomi mikro dan Teori ekonomi makro sangatlah berbeda dan banyak, tetapi perbedaan yang sangat banyak itu tidak akan disebutkan disini semuanya. Di bawah ini disebutkan perbedaan-perbedaan yang penting-penting saja.
Pertama, perbedaan yang paling pokok antara keduanya adalah tentang luas apit ruang lingkupnya masing-masing. Kalau kita berbicara tentang firm (perusahaan) maka kita sedang membicarakan tentang teori ekonomi mikro, sedangkan apabila kita membicarakan tentang berapa jumlah investasi yang dilakukan Indonesia dalam satu tahun, maka kita sedang membicarakan teori ekonomi makro, kalau kita sedang membicarakan harga yang ditentukan di suatu pasar tertentu, maka teori ekonomi mikrolah yang kita bicarakan, tetapi apabila kita berbicara tentang cara yang ampuh oleh pemerintah suatu negara untuk memperluas kesempatan kerja bagi rakyatnya, maka kita sedang berbicara tentang teori ekonomi makro.
Kedua, adalah perbedaan tentang kesempatan kerja (Employment) antara teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro. Teori ekonomi mikro mengatakan (mengasumsikan) bahwa semua sumber-sumber produktif sudah bekerja akan dipergunakan sepenuhnya (full employed), sedangkan teori ekonomi mikro bertolak belakang dengan dari anggapan dasar yang mengatakan sudah berada dalam keadaan full employed, dalam teori ekonomi makro yang menjadi anggapan dasarnya adalah bahwa sesuatu perekonomian tidak selalu berada dalam keadaan full employed, tetapi mungkin sekali masih tetap pengangguran (unemployed). Disamping itu, di dalam teori ekonomi mikro diatas pula dikatakan bahwa semua barang yang dihasilkan pasti terjual habis. Tidak pernah ada barang yang tidak laku.
Selanjutnya, teori ekonomi mikro itu sering disebut orang dengan sebutan yang lain, yaitu price theory (Teori Harga).sebutan seperti itu diberikan, sebab terikatnya teori ekonomi mikro mempelajari tentang harga, yaitu tentang gerak-gerik harga serta segala akibat daripadanya, dan tentang bagaimanakah harga itu ditetapkan.
Adapun teori ekonomi makro, sering pula disebut orang dengan employment theory (Teori Kesempatan Kerja). Sebab diberikannya sebutan itu karena pangkal pembahasannya yang berkisar-kisar pada kesempatan kerja. Tujuan seluruh pembahasan inti dalam teori ekonomi makro adalah keadaan full employment.

No comments:

Post a Comment