A. Pengertian Teori
Ekonomi Makro dan Mikro
Ekonomi berasal
dari bahasa yunani yaitu oikos
yang berarti rumah tangga dan nomos
ilmu, secara istilah ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia
mencukupi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan sumberdaya yang terbatas guna
meningkatkan kesejahteraan manusia. Tokoh yang pertama kali menuliskan
permasalahan ekonomi adalah Aris Toteles dari Yunani, sehingga orang sekarang
menyebutnya sebagai Ahli Ekonomi pertama. Sesudah melalui masa yang sangat
panjang, barulah ilmu ekonomi mendapatkan bentuk serta takrif (definisi) yang
mantap seperti sekarang ini.
Selanjutnya,
ekonomi dibagi menjadi dua bagian besar. Dua bagian itu adalah: Teori Ekonomi
Mikro dan Teori Ekonomi Makro. Dengan melihat namanya sudah jelas, apa yang
dimaksud dengan kedua pembagian itu, sebab mikro artinya adalah kecil atau
sempit, sedangkan makro artinya adalah besar atau luas. Tetapi, pengetahuan
tentang arti kata-kata seperti itu saja tentulah belum memadai.
Sementara itu,
masalah perekonomian yang paling pokok meloputi tiga masalah yang fundamental
dan saling berkaitan, yakni what, how,
for whom goods should be produced, yang secara lengkap menunjukkan hubungan
yang erat antara produksi dengan konsumsi.
B. Perbedaan Teori Ekonomi
Mikro dan Makro
Teori Ekonomi
mikro dan Teori ekonomi makro sangatlah berbeda dan banyak, tetapi perbedaan
yang sangat banyak itu tidak akan disebutkan disini semuanya. Di bawah ini disebutkan
perbedaan-perbedaan yang penting-penting saja.
Pertama,
perbedaan yang paling pokok antara keduanya adalah tentang luas apit ruang
lingkupnya masing-masing. Kalau kita berbicara tentang firm (perusahaan) maka kita sedang membicarakan tentang teori ekonomi
mikro, sedangkan apabila kita membicarakan tentang berapa jumlah investasi yang dilakukan Indonesia dalam
satu tahun, maka kita sedang membicarakan teori ekonomi makro, kalau kita
sedang membicarakan harga yang ditentukan di suatu pasar tertentu, maka teori ekonomi
mikrolah yang kita bicarakan, tetapi apabila kita berbicara tentang cara yang
ampuh oleh pemerintah suatu negara untuk memperluas kesempatan kerja bagi
rakyatnya, maka kita sedang berbicara tentang teori ekonomi makro.
Kedua, adalah
perbedaan tentang kesempatan kerja (Employment)
antara teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro. Teori ekonomi mikro
mengatakan (mengasumsikan) bahwa semua sumber-sumber produktif sudah bekerja akan
dipergunakan sepenuhnya (full employed),
sedangkan teori ekonomi mikro bertolak belakang dengan dari anggapan dasar yang
mengatakan sudah berada dalam keadaan full
employed, dalam teori ekonomi makro yang menjadi anggapan dasarnya adalah bahwa
sesuatu perekonomian tidak selalu berada dalam keadaan full employed, tetapi mungkin sekali masih tetap pengangguran (unemployed). Disamping itu, di dalam
teori ekonomi mikro diatas pula dikatakan bahwa semua barang yang dihasilkan
pasti terjual habis. Tidak pernah ada barang yang tidak laku.
Selanjutnya,
teori ekonomi mikro itu sering disebut orang dengan sebutan yang lain, yaitu price theory (Teori Harga).sebutan
seperti itu diberikan, sebab terikatnya teori ekonomi mikro mempelajari tentang
harga, yaitu tentang gerak-gerik harga serta segala akibat daripadanya, dan
tentang bagaimanakah harga itu ditetapkan.
Adapun teori
ekonomi makro, sering pula disebut orang dengan employment theory (Teori Kesempatan Kerja). Sebab diberikannya
sebutan itu karena pangkal pembahasannya yang berkisar-kisar pada kesempatan
kerja. Tujuan seluruh pembahasan inti dalam teori ekonomi makro adalah keadaan full employment.
No comments:
Post a Comment